Pengertian TKDN dan Cara Menghitungnya Sesuai Ketentuan Pemerintah

Pengertian TKDN dan Cara Menghitungnya Sesuai Ketentuan Pemerintah

Presiden Prabowo Subianto menyinggung kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) saat menghadiri Sarasehan Ekonomi di Jakarta, Selasa (8/4). Ia menyarankan agar kebijakan TKDN dibuat lebih fleksibel. Menurutnya, fleksibilitas ini akan memudahkan pelaku usaha menyerap barang impor dalam proses produksi dan meningkatkan daya saing industri nasional.

“Kita harus realistis. Kalau TKDN terlalu dipaksakan, kita bisa kalah bersaing. Saya setuju kalau TKDN dibuat fleksibel, bahkan bisa diganti dengan insentif,” ujar Presiden Prabowo.

Sebenarnya, apa itu TKDN dan bagaimana cara menghitungnya?


Apa Itu TKDN?

TKDN adalah singkatan dari Tingkat Komponen Dalam Negeri, yaitu persentase komponen lokal yang digunakan dalam suatu produk barang, jasa, atau gabungan keduanya. Pemerintah mengatur hal ini melalui Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2018 tentang Pemberdayaan Industri.

Tujuan utama TKDN adalah mendorong penggunaan produk dalam negeri dan memperkuat industri nasional. Pemerintah menganggap produk dengan nilai TKDN tinggi sebagai bentuk dukungan terhadap perekonomian lokal karena produsen mengandalkan bahan baku, tenaga kerja, teknologi, dan jasa dari dalam negeri.


Komponen TKDN

TKDN terbagi dalam tiga komponen utama:

  1. Barang
    Pelaku industri menggunakan bahan baku lokal dan menjalankan proses manufaktur, pabrikasi, perakitan, hingga penyelesaian produk sepenuhnya di dalam negeri.
  2. Jasa

    Selain itu, tenaga ahli dan pengembang perangkat lunak dari dalam negeri mengerjakan jasa ini sepenuhnya di dalam negeri.

  3. Gabungan Barang dan Jasa
    Gabungan kedua aspek di atas.

Batas Minimal TKDN

Pemerintah menetapkan batas minimal TKDN sebesar 25% dan mewajibkan Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) minimal 40% agar dapat mengategorikan suatu produk sebagai produk dalam negeri.


Cara Menghitung TKDN

Tim penilai menghitung TKDN dengan membagi penilaian ke dalam tiga aspek utama:

1. Aspek Manufaktur (70%)

Berikut rincian bobotnya:

  • Material: 95%
  • Tenaga kerja: 2%
  • Mesin produksi: 3%

2. Aspek Pengembangan (20%)

Penilai menilai komponen berikut dalam aspek pengembangan:

  • Lisensi: 10%
  • Perangkat tegar (firmware): 40%
  • Desain industri: 20%
  • Desain tata letak sirkuit terpadu: 30%

3. Aspek Aplikasi (10%)

Komponen dalam aspek ini antara lain:

  • Rancang bangun
  • Hak kekayaan intelektual
  • Tenaga kerja
  • Sertifikat kompetensi
  • Alat kerja

Tim penilai menghitung setiap aspek berdasarkan seberapa besar kontribusi lokal terhadap keseluruhan proses produksi atau layanan.


Penutup

Kebijakan TKDN menjadi alat penting untuk memacu pertumbuhan industri dalam negeri. Meski demikian, seperti yang disampaikan Presiden Prabowo, kebijakan ini tetap harus realistis dan adaptif terhadap kebutuhan dunia usaha. Oleh karena itu, pemerintah dan pelaku industri perlu duduk bersama agar penerapan TKDN benar-benar mendorong pertumbuhan tanpa menghambat inovasi maupun daya saing global.

 

Kunjungi katalog kami segera untuk menemukan produk TKDN yang Anda butuhkan DI SINI.

Kunjungi juga kami di DI SINI.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Rekomendasi

Butuh Produk TKDN ?

Dapatkan Solusi TKDN Terbaik Hanya di Produktkdn.id!

Hubungi kami segera, dapatkan penawaran khusus !

Open chat
Hallo,
Ada yang bisa kami bantu?
0